Kesehatan pada anak merupakan hal terpenting bagi orangtua. Ketika anak sehat dan aktif maka kita sebagai orangtua pun akan merasa senang dan tenang. Salah satu penyakit yang menyerang pada setiap anak adalah penyakit campak. Penyakit campak ini disebabkan oleh paramiksovirus, genus morbili. Virus campak itu sendiri dapat berkembangbiak pada selaput lendir tenggorokan, hidung dan saluran pernafasan.
Penyakit campak pada anak memang terlihat sepele di mata para orangtua, namun bisa menjadi sesuatu hal yang fatal apabila terjadi komplikasi, khususnya penemonia karena anak dalam keadaan lemah sekali. Tanda-tanda adanya komplikasi ialah bila setelah timbul bercak merah beberapa hari, suhu badan anak tetap panas. Bagi para orangtua haruslah waspada dan hati-hati bila anak demam dibarengi munculnya bercak merah di sekitar tubuh.
Gejala campak pada anak mulanya tidak terlihat karena campaknya belum keluar. Penyakit timbul kira-kira 10 samapi 12 hari setelah bayi atau anak berhubungan dengan penderita. Gejala selanjutnya mirip seperti pilek biasa yaitu terdapat batuk agak keras, mata merah dan berair, serta silau bila terkena matahari. Seringkali gejala diikuti demam. Kemudian timbul bercak-bercak merah yang mulanya terlihat di belakang telinga, lambat laun menyebar ke muka, badan dan ke seluruh tubuh. Demam akan semakin tinggi sekali dan kadangkala sampai 40°C ketika akan timbul bercak-bercak merah. Seringkali bercak merah keluar semua dalam 2-3 hari dan ketika semua bercak merah telah keluar, panas mulai turun.
Setelah seluruh badan timbul merah-merah, suhu mulai turun. Seminggu kemudian biasanya bercak merah berubah menjadi kehitam-hitaman sebagai tanda anak telah sembuh betul. Setelah campak pada anak sembuh, orangtua harus terus mengawasi anak mengenai berat badan dan tinggi selama 6 bulan berturut-turut.
Penularan penyakit campak biasanya lewat udara yang terisap melalui hidung atau mulut. Karena penularannya terjadi langsung, penyakit campak menular begitu cepat. Penularan sudah berlangsung 1-2 hari sebelum keluarnya bercak-bercak merah. Oleh karena itu anak yang terkena campak harus diisolasi supaya tidak menularkan pada anak yang lain. Ia pun perlu mendapatkan istirahat yang cukup, kemudian makan yang bergizi.
Imunisasi campak
Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya campak pada anak? Perlu diketahui, semua penyakit virus bersifat endemis. Artinya penyakit tidak mengenal musim karena bisa muncul sepanjang tahun. Oleh karena itu, pencegahan dilakukan hanya dengan imunisasi campak. Pertama dilakukan imunisasi campak pada bayi ketika usia 9 bulan. Kemudian imunisasi diulang pada usia 5-6 tahun atau ketika sekolah SD kelas 1. Anak yang sudah mendapatkan imunisasi diharapkan tidak terkena campak karena sudah ada imunnya. Namun apabila ia tetap terkena maka tak akan sampai berat.
Setelah memperhatikan gejala dan penanganan campak pada anak, diharapkan anak dapat segera sembuh. Namun jika campak pada anak tak kunjung sembuh, segera hubungi dokter karena kemungkinan terjadi komplikasi dengan penyakit lain. Semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon